heeheee

akhirnya bisa juga ..... heeeheee ....

puisi ku

                   RETAK . . . .

JIWA  BERGELORA . . . . .

RAGA BERGEMA . . . .

TANGIS BERUPA RATAPAN NYATA

SEUMPAMA KITA TAK BERSAMA

SURGA MENGELUARKAN BENCANA

PINTU NERAKA TERBUKA

AIR SUNGAI SURGA JADI TUMPAHAN DARAH CINTA

KALAU EMANG KITA PISAH

RETAKNYA SUKMA PANTAI ASMARA

GUNUNG BERAPI KELUARKA LARVA

BATU ES RAKSASA CIPTAKAN BENCANA

NIRWANA JATUH CIPTAKAN BENCANA

KALAU EMANG KITA TAK AKAN BERSAMA

PUISI CINTA TETAP BERGEMA

BERGILIRAN TUMPAHKAN SEMUA RASA

KESABARAN & KERTABAHAN DALAM DADA

MELUAP BAGAI ALIRAN LARVA

MERAHNYA DARAH JADI GUMPALAN NARKOTIKA

KETEGUHAN & KETABAHAN DALAM DADA

MELEMAH JADI  UNGKAPAN RASA

MARAH BERGELORA BAGAI GUNTUR DI ANGKASA

KERETAKAN ANTARA KITA MEMANG ADA

JANGAN KAU LIMPAKAN NANTINYA

TANYAKAN PADA DIRIMU MENGAPA MENIMPA

TANYAKAN PADA HATI KECILMU MENGAPA BERGEMA

IKATAN JADI RENGGANG KARENA WAKTU YG MEMISAHKAN KITA

JANJI TINGGAL MIMPI FANTAMORGANA

MESKI AKU SADAR DIA ORANG YANG BEDA

AKU AKUI KEHADIRANNYA TELAH MERUBAH SEGALANYA

PASANG SURUT OMBAK PANTAI ASMARA

DATANG & PERGI MEMANG NYATA

BAK KARANG MENJADI BAGAI SERPIHAN KACA

SAAT INI AKU TIDAK TAU APA & BAGAIMANA

MATERI & HARTA

KASIH SAYANG & CINTA

AKU PILIH YANG NOMOR DUA

MESKI CINTA ITU SENDIRI TIDAK MENJAMIN UMAT MANUSIA                                                    

             HIDUP BAHAGIA

DAN SEMUANYA MASIH TANDA TANYA

puisi ku

    * SEBUAH KEANGKUHAN *

sebuah batu yang kokoh di atas nirwana

segenggam batu es yang lambat laun jadi aliran sungai

setegar karang di tengah lautan nyata

kau kini hanya sebuah bayangan mimpi

ingin rasanya kuhancurkan batu itu

ingin rasanya kuberenang di tepian sungai

ingin rasanya ku jadi ombak ganas menghancurkannya

dengan keinginan kau nyata di hati ini

sebuah ungkapan rasa yang masih ada

penyesalan yang kian menderai jiwa

sebuah keangkuhan yang memisahkan kita

ku sadar ku masih sayang padanya

ku akui aku mencintainya ....

ku sadari sebuah kesalahan yang ku punya

ingin rasanya ku kembali padanya

mencoba kehidupan nyata

dengan menepis semua kebencian di dada

dengan menghapus semua dosa

cuek .... meski aku mengharapkannya

dingin ... meski aku merindukan kehanggatannya

dengan satu keinginan dalam dada

memulai suatu kehidupan dengannya